IPTEK DAN KEMISKINAN
Diajukan untuk memenuhi tugas : Ilmu Sosial Dasar
Dosen Pengampu : Nana Sudiana, S.IP
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbicara tentang ilmu pengetahuan, teknologi
dan kemiskinan tidak mustahil kita akan melihat ke masa lampau atau masa depan
yang penuh dengan ketidakpastian. Yang mungkin permasalahannya adalah
kontinuitas dan perubahan, harmoni dan disharmoni.
Bahasa “ilmu pengetahuan” sudah lazim digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Terdiri dari dua kata yaitu “ilmu” dan
“pengetahuan”. Namun, berbicara tentang pengetahuan saja akan menghadapi
berbagai masalah, seperti kemampuan kita dalam memahami fakta pengalaman dan dunia
realitas, hakihat pengetahuan, kebenaran, kebaikan, membentuk pengetahuan,
sumber pengetahuan dan sebagainya.
Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur
utama yang dapat menyonsong masa depan, sudah diberi kepercayaan yang mendalam.
Dia dapat mempermudah kegiatan manusia, meskipun mempunyai dampak sosial yang
muncul sering lebih penting artinya daripada kehebatan teknologi itu.
Kemiskinan sendiri merupakan tema sentral dari
perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan
motivasi fundamental dari cita-cita masyarakat adil dan makmur. Berbicara
tentang kemiskinan akan menghadapkan kita pada persoalan lain, seperti persepsi
manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam lingkungan sosial dan
persoalan yang lebih jauh, bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi
memanfaatkan sumber daya alam untuk mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat.
B. PERMASALAHAN
Dari uraian di atas, adalah tugas penulis untuk
menjelaskan masing-masing pengertian judul dan keterkaitannya. Mengenai batasan
dan rumusan masalah pada makalah ini, kami mengutamakan pada 2 point, yaitu :
1. Apakah ilmu pengetahuan, teknologi
dan kemiskinan itu ?
2. Apakah dampak positif
dari pengembangan IPTEK?
3. Apakah dampak negatif
dari pengembangan IPTEK
4. Bagaimana kaitan antara perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemiskinan ?
C. TUJUAN PENULISAN
a.
Untuk mengetahui pengertian dari ilmu pengetahuan, tegnologi, dan
kemiskinan.
b.
Untuk mengetahui dampak positif dari pengembangan iptek itu sendiri
c.
Dapat menjelaskan apa itu dampak negatif
d.
Untuk dapat menjelaskan kaitannya antara perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan kemiskinan.
BAB II
PEMBAHASAN
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
A.
ILMU PENGETAHUAN
Di kalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat,
bahwa “ilmu” itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur,
yang diperoleh dalam pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis,
metodis, rasional/ logis, empiris, umum dan akumulatif. Sedangkan dalam
memberikan pengertian pada “pengetahuan”, Bacon dan David Home,
menyatakan pengetahuan sebagai pengalaman indera dan bathin, Immanuel
Kantmenyatakan bahwa pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan
pengalaman, sedangkan teori Phyrro menjelaskan bahwa tidak ada
kepastian dalam pengetahuan.
Dari pandangan diatas, kita memperoleh
sumber-sumber pengetahuan yaitu : ide, kenyataan, kegiatan akal budi,
pengalaman atau meragukan karena tidak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan
yang pasti. Sedangkan secara umum, dapat diartikan bahwa pengetahuan adalah
kesan dalam pemikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya yang
berbeda sekali dengan kepercayaan, dan penerangan-penerangan yang keliru.
Dari pengertian ilmu dan pengetahuan di atas,
dapat dikatakan bahwailmu pengetahuan adalah pengetahuan yang
tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu
dapat diperiksa dan dikontrol dengan kritis oleh setiap orang yang ingin
mengetahuinya.Unsur pokok dalam suatu ilmu pengetahuan adalah : Pengetahuan, sebagaimana pengertian
di atas. Tersusun secara sistematis. Tidak
semua pengetahuan merupakan ilmu, hanyalah pengetahuan yang tersusun secara
sistematis saja yang merupakan ilmu pengetahuan. Sistematik berarti
urutan-urutan strukturnya tersusun sebagai suatu kebulatan. Sehingga akan jelas
tergambar apa yang merupakan garis besar dari ilmu pengetahuan yang
bersangkutan. Sistem tersebut adalah sistem konstruksi yang abstrak dan
teratur. Artinya, setiap bagian dari suatu keseluruhan dapat dihubungkan satu
dengan lainnya. Abstrak berarti bahwa konstruksi tersebut hanya ada dalam
pikiran, sehingga tidak dapat diraba ataupun dipegang. Ilmu pengetahuan harus
bersifat terbuka artinya dapat ditelaah kebenarannya oleh orang lain.
Menggunakan pemikiran yaitu menggunakan akal
sehat. Pengetahuan didapatkan melalui kenyataan dengan melihat dan mendengar
serta melalui alat-alat komunikasi.
Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain
atau masyarakat umum.
Ilmu pengetahuan harus dapat dikemukakan, harus
diketahui oleh umum sehingga dapat diperiksa dan dikontrol umum yang mungkin
berbeda pemahamannya.
Dari sudut penerapannya, ilmu pengetahuan
dibedakan antara ilmu pengetahuan murni dan ilmu
pengetahuan terapan. Ilmu pengetahuan murni bertujuan membentuk dan mengembangkan
ilmu pengetahuan secara abstrak untuk mempertinggi mutunya. Ilmu pengetahuan
terapan bertujuan menggunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan tersebut ke dalam
masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi.
Dalam kehidupan di dunia ini, manusia tidak
akan pernah lepas dari keterkaitan dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan. Sebagai
fithrah yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain adalah adanya akal
pikiran manusia yang menjadi dasar munculnya ilmu pengetahuan. Dalam hidup ini,
manusia selalu menggunakan ilmu pengetahuan untuk mempermudah kegiatan mereka.
Ilmu pengetahuan selain tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran juga harus mengandung nilai etis dan moral. Yaitu bermakna, berarti
atau berguna bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan ilmu pengetahuan hendaknya
didasari pada hal-hal yang asasi, untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Ilmu pengetahuan yang tidak dilandasi dengan etika dan moral hanya akan membawa
penderitaan bagi orang lain. Karenanya, alangkah sangat bijaksana apabila
manusia dapat memanfaatkan ilmunya untuk mempelajari berbagai gejala atau
peristiwa yang mempunyai manfaat bagi manusia.
Dunia modern saat ini tidak bersikap netral
terhadap penyelidikan ilmiah, sebab manusia hidup dalam satu dunia, hasil ilmu
pengetahuan harus membawakan manfaat bagi kehidupan manusia bukan penderitaan.
Manusia dalam pekerjaan ilmiah tidak hanya bekerja dengan akal budi saja,
melainkan dengan seluruh eksistensinya dengan seluruh keberadaannya, dengan
hatinya dan dengan panca inderanya. Sehingga manusia dalam mengambil
keputusannya, membuat pilihannya terlebih dahulu mendapatkan pertimbangan
dengan ajaran agama, nilai etika dan norma kesusilaan.
Konteks ilmu dengan ajaran agama dalam rangka
meningkatkan ilmuwan itu sendiri sejajar dengan orang yang beriman pada derajat
yang tinggi, sebagai pemegang amanat khalifah di muka bumi.
B.
TEKNOLOGI
Menurut Walter Buckingham yang dimaksud
dengan teknologi adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke
dalam seni industri, oleh karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan
terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman kemampuan.
Atau menurut pengertian lain, teknologi adalah
pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua
alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang
ada. Kalau ilmu dasar bertujuan untuk mengetahui lebih banyak dan memahami
lebih mendalam tentang alam semesta dengan isinya, teknologi bertujuan untuk
memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang
mungkin dihadapi manusia. Hubungan ilmu pengetahuan dengan teknologi sering
diungkapkan sebagai berikut :
Ilmu tanpa teknologi
adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis (Ilmu tanpa teknologi tidak
berkembang dan teknologi tanpa ilmu tidak berakar.
Yang dimaksud dengan teknologi tepat guna
adalah suatu teknologi yang telah memenuhi tiga syarat utama yaitu :
a. Persyaratan Teknis,
yang termasuk di dalamnya adalah :
ü memperhatikan kelestarian tata
lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan sumber energi
setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan impor.
ü jumlah produksi harus cukup dan mutu produksi
harus diterima oleh pasar yang ada.
ü menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasaran
dan masih dapat dikembangkan, sehingga dapat dihindari kerusakan atas mutu
hasil.
ü memperlihatkan tersedianya peralatan serta
operasi dan perawatannya.
b. Persyaratan Sosial,
meliputi :
ü memanfaatkan keterampilan yang sudah
ada
ü menjamin timbulnya perluasan
lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang
ü menekan seminimum mungkin pergeseran
tenaga kerja yang mengakibatkan bertambahnya pengangguran.
ü membatasi sejauh mungkin timbulnya
ketegangan sosial dan budaya dengan mengatur agar peningkatan produksi
berlangsung dalam batas-batas tertentu sehingga terwujud keseimbangan sosial
dan budaya yang dinamis.
c. Persyaratan Ekonomik, yaitu :
ü membatasi sedikit mungkin kebutuhan
modal
ü mengarahkan pemakaian modal agar
sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan nasional
ü menjamin agar hasil dan keuntungan
akan kembali kepada produsen
ü dapat mengarahkan lebih banyak
produsen ke arah cara penghitungan ekonomis yang sehat.
Teknologi, selain menimbulkan dampak positif
bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah pelaksanaan kegiatan dalam hidup,
juga memiliki berbagai dampak negatif jika tidak dimanfaatkan secara baik.
Contoh masalah akibat perkembangan teknologi adalah kesempatan kerja yang
semakin kurang sementara angkatan kerja makin bertambah, masalah penyediaan
bahan-bahan dasar sebagai sumber energi yang berlebihan dikhawatirkan akan
merugikan generasi yang akan datang.
C. KEMISKINAN
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu
bentuk problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada
negara-negara yang sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud adalah
kemiskinan dalam bidang ekonomi. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan
apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok
seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh. Atau dengan pendapat lain, yaitu
adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang
dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan.
Kemiskinan bukanlah suatu yang terwujud dengan
sendiri terlepas dari aspek-aspek lainnya, tetapi kemiskinan itu terwujud
sebagai hasil interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia.
Terutama aspek sosial dan aspek ekonomi. Aspek sosial adalah adanya
ketidaksamaan sosial di antara sesama warga masyarakat yang bersangkutan,
seperti perbedaan suku bangsa, ras, kelamin, usia yang bersumber dari corak
sistem pelapisan yang ada dalam masyarakat. Sedangkan aspek ekonomi adalah
adanya ketidaksamaan di antara sesama warga masyarakat dalam hak dan kewajiban
yang berkenaan dengan pengalokasian sumber-sumber daya ekonomi.
Sementara itu
klasifikasi atau penggolongan seseorang atau masyarakat dikatakan miskin
ditetapkan dengan menggunakan tolak ukur utama, yaitu :
·
Tingkat pendapatan. Misalkan saja di Indonesia, tingkat pendapatan
digunakan ukuran kerja waktu sebulan. Dengan adanya tolak ukur ini, maka jumlah
dan siapa yang tergolong dalam orang miskin dapat diketahui. Atau dengan
menggunakan batas minimal jumlah kalori yang dikonsumsi, yang diambil
persamaannya dalam kg beras.
·
Kebutuhan relatif per keluarga. Dibuat berdasarkan atas kebutuhan minimal
yang harus dipenuhi dalam sebuah keluarga agar dapat melangsungkan kehidupannya
secara sederhana tetapi memadai sebagai warga masyarakat yang layak.
Jika dikaitkan dengan kemakmuran, maka ada dua
persepsi masyarakat yang cukup berlawanan tentang hal ini. Persepsi pertama
adalah yang berpikir rasional dan eksak. Bahwa kemakmuran seseorang diukur
dengan jumlah serta nilai bahan-bahan dan barang-barang yang dimiliki atau dikuasai
untuk memelihara dan menikmati hidupnya. Semakin banyak jumlah dan makin tinggi
nilainya, maka akan makin tinggi taraf kemakmuran hidupnya. Sedangkan persepsi
kedua adalah pandangan masyarakat umum, terutama pedesaan. Mereka beranggapan
bahwa kemakmuran tidaklah berbeda dengan kebahagiaan. Seseorang akan merasa
makmur bila sudah ada keserasian antara keinginan-keinginan dan keadaan materil
atau sosial yang dimiliki atau dikuasainya. Karenanya mereka selalu berusaha
untuk menyeimbangkan antara keinginan dan keadaan materinya. Jika keinginan
mereka berlebih, sementara keadaan materil mereka tidak mencukupi maka mereka
harus mengurangi keinginan yang ada. Begitu juga sebaliknya.
Kemiskinan menurut pendapat umum dapat
dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah atau
mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut tidak bisa
berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani. Sedangkan
aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan berusaha
secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam.
Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan
sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang
lebih layak.
Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural.
Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan memandangnya sebagai
nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi, sosial dan politik.
Usaha memerangi kemiskinan dapat dilakukan
dengan cara memberikan pekerjaan yang memberikan pendapatan yang layak kepada
orang-orang miskin. Karena dengan cara ini bukan hanya tingkat pendapatan yang
dinaikkan, tetapi harga diri sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat dapat
dinaikkan seperti warga lainnya. Dengan lapangan kerja dapat memberikan
kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang berbagai
kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
a) Dampak Positif dari Pengembangan IPTEK.
Adapun dalam pemanfaatan dan penerapannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berdampak negatif dan positif, maka dari itu kita harus mengetahui dampak apa saja yang akan timbul dari pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dampak positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran manusia.
Adapun dalam pemanfaatan dan penerapannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berdampak negatif dan positif, maka dari itu kita harus mengetahui dampak apa saja yang akan timbul dari pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dampak positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran manusia.
b) Dampak Negatif dari Pengembangan IPTEK.
Adapula dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia itu sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah kemiskinan.
Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul. Berikut adalah dampak negatif dari perkembangan, pemanfaatan dan penerapan iptek dalam kehidupan manusia yang saling terkait dan berujung pada masalah kemiskinan:
1. Kesenjangan Sosial.
Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Akan tetapi, hal ini juga dapat memunculkan kesenjangan sosial si masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi konglomerat., tetapi ada juga kelompok masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka tidak menguasai teknologi akan semakin tertinggal dan hidup miskin. Terjadilah jurang perbedaan yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin. Hal ini dapat mendorong kecemburuan sosial dan kerawanan keamanan.
2. Kerusakan Lingkungan Alam.
Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dan penerapan iptek yamg kurang bijaksana telah menimbulkan kemerosotan kualitas lingkungan alam. Tidak hanya merosot, tetapi juga timbul kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan alam yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam tersebut akan berujung pada kemiskinan. Adapun berbagai masalah lingkungan hidup tersebut antara lain:
a. Kemerosotan kualitas dan kuantitas sumber daya alam
Adapula dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia itu sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah kemiskinan.
Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul. Berikut adalah dampak negatif dari perkembangan, pemanfaatan dan penerapan iptek dalam kehidupan manusia yang saling terkait dan berujung pada masalah kemiskinan:
1. Kesenjangan Sosial.
Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Akan tetapi, hal ini juga dapat memunculkan kesenjangan sosial si masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi konglomerat., tetapi ada juga kelompok masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka tidak menguasai teknologi akan semakin tertinggal dan hidup miskin. Terjadilah jurang perbedaan yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin. Hal ini dapat mendorong kecemburuan sosial dan kerawanan keamanan.
2. Kerusakan Lingkungan Alam.
Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dan penerapan iptek yamg kurang bijaksana telah menimbulkan kemerosotan kualitas lingkungan alam. Tidak hanya merosot, tetapi juga timbul kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan alam yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam tersebut akan berujung pada kemiskinan. Adapun berbagai masalah lingkungan hidup tersebut antara lain:
a. Kemerosotan kualitas dan kuantitas sumber daya alam
merosotnya kualitas dan kuantitas SDA yang berlebihan melampaui kemampuan, sehingga alam akan sulit dipulihkan. Perkembangan iptek dipacu untuk mengejar keuntungan dan kesejahteraan diri manusia itu sendiri. Hal ini telah mendorong berbagai praktek teknologi yang mengeksploitasi SDA secara kurang bertanggung jawab karena semata-mata untuk kemewahan. Akibatnya SDA kita menjadi menipis. Kualitas SDA yang mengalami kemunduran cukup parah adalah sumber daya air. Di berbagai wilayah, baik air tawar maupun air laut milai mengalami pencemaran karena tercampur dengan logam berat, bakteri dll. Sumber air tanah juga mulai tercemar oleh campuran air laut. Contohnya air di Jakarta sudah meresap sejauh 5-8 km dari pantai.
b .Pencemaran pada berbagai SDA telah menurunkan fungsi dari sumber
daya alam seperti air,
udara, tanah dan bahan makanan. Pencemaran ini di sebabkan oleh limbah,
terutama dari kawasan industri. Pencemaran yang paling dikhawatirkan adalah
penggunaan bahan kimia yang berbahaya seperti industri pestisida dan timbulnya
limbsh B3 (bahan racun berbahaya) dari kawasan industri. Apabila keadaan ini
terus-menerus berlangsung maka akan timbul permasalahan yang baru, yang dapat
berakibat fatal pada lingkungan khususnya manusia. Bukan hanya kemiskinan yang
ditimbulkan namun juga tingkat kematian yang akan semakin meningkat, akibat
dari peurunan fungsi SDA.
c. Meningkatnya lapisan gas CO2 dan kenaikan suhu bumi
c. Meningkatnya lapisan gas CO2 dan kenaikan suhu bumi
Akibat adanya efek rumah kaca, menyebabkan lapisan gas CO2 menebal di atmosfer bumi. Gas ini berasal dari pengunaan energi minyak,batubara, dan gas. Panasnya gas yang menyelimuti bumi bisa berakibat meningkatnya suhu bumi atau perubahan iklim. Oleh karen aitu, bumi menjadi sangat panas, dan hal tersebut dapat menimbulkan kebakaran hutan di Indonesia, karena notabene Indonesia banyak terdapat hutan. Akibat dari kebakaran hutan tentu saja sangat berdampak pada lingkungan, pencemaran udara, serta semakin menipisnya SDA, khususnya hutan di Indonesia. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi, Indonesia yang dulunya merupakan negara yang kaya akan hutan dan hasil-hasil di dalamnya, maka lama-kelamaan akan menjadi negara miskin. Dan pastinya rakyatlah yang akan menanggung kemiskinan tersebut.
d. Adanya hujan asam Industri
khususnya pengeboran logam, pembangkit listrik
batu bara dan penggunaan energi minyak, batu bara dan gas telah mengeluarkan berton-ton
SO2, NO2 dan CO2. hal ini akan berakibat turun hujan asam . air hujan dengan
kadar keasaman yang tinggi akan merusak hutan, berkaratnya benda-benda logam
(jembatan, dan rel kerata api). Bahkan kerusakan pada bangunan dari beton dan
marmer menjadi cepat rusak. Apabila hal ini terjadi tanpa ada tindak lanjut
dari pemerintah atau pihak yang terkait, maka akan timbul berbagai masalah
baru.akibat dari rusaknya jembatan misalnya akan memutus akses jalan dan jalur
distribusi barang dan jasa ke masyarakat. Tentu saja masyarakat akan kekurangan
berbagai bahan kebutuhan baik barang maupun jasa, hal ini akan merembet pada
masalah kemiskinan.
e. Lubang lapisan ozon
e. Lubang lapisan ozon
lapisan tipis ozon pada ketinggian 30 km di
atas bumi makin menipis. Bahkan di beberapa tempat telah terjadi kerusakan
/berlubang. Padahal lapisan ozon berfungsi menahan 99% dari radiasi sinar ultra
violet yang berbahaya bagi kehidupan. Lapisan ozon ini rusak karena bahan
kimia, gas penyemprot minyak wangi, dan mesin pendingin. Akibat rusaknya
lapisan ozon dapat menimbulkan kanker kulit, kerusakan mata dan kerusakan
tanaman budidaya. Seperti akibat yang lain dari kemajuan iptek, misalnya pada
kerusakan tanaman budidaya, akibat dari hal ini maka pemilik darri tanaman
tersebit akan merugi, mau tidak mau apabila tidak mempunyai solusinya akan
menjadi miskin.
f. Adanya bencana banjir
f. Adanya bencana banjir
bencana banjir terjadi karena ulah
manusia yang tidak peduli dengan kelestarian lingkunagan. Hanya karena ingin
mengejar keuntungan, manusia melakukan penebangan hutan tanpa terkendali. Demi
kepentingan bisnis, daerah-daerah jalur hijau berubah menjadi berbagai
bangunan. Akibat paling fatal dari bencana banjir adalah kemiskinan. Hal ini
jelas karena banyak korban banjir yang dulunya mempunyai pekerjaan dan tempat
tinggal untuk menghidupi anggota keluarga, menjadi rusak bahkan hanyut karena
banjir.
3. Khawatiran Manusia Terhadap Persenjataan Kimia Dan Nuklir.
Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan persenjataan canggih, termasuk senjata kimia dan nuklir. Hal ini dapat membahayakan kehidupan manusia. Contoh nyata adalah perang Irak dengan AS, yang banyak menggunakan kecanggihan teknologi niklir. Akibatnya banyak jatuh korban, bukan hanya menjadi miskin tetapi tewas akibat perang yang terjadi.
4 Kriminalitas, Kenakalan Remaja.
Perkembangan dan penerapan iptek telah mendorong terjadinya globalisasi. Dengan berbagai media, setiap orang termasuk para remaja mudah terkena pengaruh nilai budayalain, termasuk tingkah laku kekerasan. Media massa dan terutama televisi disebut-sebut sebagai salah satu media yang besar pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan manusia pada umumnya. Muncullah kenakalan remaja, antara lain karena adanya pengaruh dari luar melalui media massa termasuk film-film di televisi. Begitu juga dengan berbagai bentuk kriminalitas yang terjadi, juga akibat dari pengaruh media massa.
5. Kriminalitas, Pengangguran dan Kemiskinan.
Akibat dari berkembangnya iptek dalam penerapannya di berbagai bidang, salah satunya bidang industri, adalah kriminalitas dan pengangguran, yang akan berujung pada masalah kemiskinan. Ketiga masalah tersebut sangat erat kaitannya dan saling berhubungan. Sebelum sektor industri memanfaatkan dan menerapkan teknologi, banyak tenaga manusia yang dibutuhkan. Tetapi setelah memanfaatkan dan menerapkan teknologi dalam kegiatan industri, maka industri lebuh banyak menggunakan mesin-mesin canggih daripada tenaga manusia. Maka terjadi PHK besar-besaran, akibatnya banyak pengangguran, dari banyaknya pengangguran akan timbul masalah kemiskinan. Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan pemenuhan kebutuhan baik barang dan jasa, karena tidak mempunyai pekerjaan lagi maka banyak orang mengambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhannya/ melakukan tindak kriminal ( merampok, mencopet,menjambret ,dll).
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN
KAITANNYA Dengan KEMISKINAN
Ilmu
pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam
peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk
mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan
sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang
berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling
berinteraksi.
Teknologi merupakan penerapan ilmu
pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Bila
ditelaah, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya
menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa
malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Padahal manusia dalam pekerjaan
ilmiahnya tidak hanya bekerja dengan akal budinya, melainkan dengan seluruh
eksistensinya. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu
pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral
dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau
mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu
mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama. Ilmuwan selaku ahli teknologi
harus bersikap mempunyai tanggung jawab sosial, yakni tanggung jawab terhadap
masyarakat menyangkut asas moral mengenai penelitian etis terhadap obyek
penelaahankeilmuan dan penggunaan pengetahuan ilmiah (teknologi) dengan segala
akibat sosialnya.
Dalam hal
kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya
yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan
sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan
kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental.
Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini
pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan
mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem
kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan dikontrol
dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya.
Teknologi
adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan
semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada
Kemiskinan
yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan
orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat
yang bersangkutan.
Ada kaitan
yang erat antara iptek dan kemiskinan yang dialami oleh masyarakat terutama
pada negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.
B. SARAN DAN KRITIK
Bertitik
tolak dari penulisan makalah ini, penulis merasa perlu memberikan beberapa
saran sebagai berikut:
Pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari harus memperhatikan
banyak hal sehingga dapat betul-betul bermanfaat bagi kehidupan manusia tanpa
menimbulkan dampak yang begitu berbahaya.
Penulisan
makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah
diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar